apa gerangan dirahim benak
kupungut sisa-sisa harapan surut
kupagut, dikaki jasad aku berlutut
kau hangat dalam lelap
kupeluk hingga mudar memudar
meski membungkam kelam,
meski memucat pasi
namun kau tetap tegap bersekap tangan
bulan yang semburat
berharap wajahmu tak menggelap
buat pelita senja,terangi ruang ruang
yang kuharap datang dihari penghabisan
seperti yang kerap aku pinta
bintang jatuh dipeluk tubuh
agar sekerat cahaya
menjadi berjuta asa yang tak terhingga
seperti yang kerap kau pinta
temani aku dari detik lahir
hingga detik akhir mati.
kupungut sisa-sisa harapan surut
kupagut, dikaki jasad aku berlutut
kau hangat dalam lelap
kupeluk hingga mudar memudar
meski membungkam kelam,
meski memucat pasi
namun kau tetap tegap bersekap tangan
bulan yang semburat
berharap wajahmu tak menggelap
buat pelita senja,terangi ruang ruang
yang kuharap datang dihari penghabisan
seperti yang kerap aku pinta
bintang jatuh dipeluk tubuh
agar sekerat cahaya
menjadi berjuta asa yang tak terhingga
seperti yang kerap kau pinta
temani aku dari detik lahir
hingga detik akhir mati.
(buat isteriku..teman hidupku)